Dok. FAHUM UINSA
Surabaya, (14/08) - Pelaksanaan Pengenalan
Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) Fakultas Adab dan Humaniora telah tiba
di ujung rangkaian dan bersiap melambaikan salam perpisahan. Kegiatan seru di
hari terakhir PBAK ini dimulai dengan pengenalan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM)
dan Unit Kegiatan Khusus (UKK) Fakultas Adab dan Humaniora, diantaranya: Ishad,
LPM Qimah, Sabda dan Moesad.
Setelah itu, diumumkan nominasi mahasiswa
berprestasi sebagai bentuk apresiasi dari dekanat sekaligus motivasi bagi
mahasiswa baru agar terus produktif. Panitia memberikan penghargaan dalam
beberapa kategori, masing-masing dimenangkan oleh: Isneini Imroatus Solihah
(Video Perkenalan), Galuh Risma Dwi (Media), Debby Nayla Fahrizah (literasi),
dan Dhiva Ashfi (Public Speaking).
Pengalaman menarik datang dari Debby Nayla
Fahrizza, mahasiswa baru Program Studi
Sastra Inggris. Essai berjudul “Penerapan Dharma dalam Menunjang Negara
Terhadap Pengaruh Globilasi” karyanya terpilih sebagai best essai. Debby mengaku memiliki ketertarikan dalam dunia tulis
menulis, meski masih membiasakan diri untuk berkarya. Ia juga mengikuti
perkembangan berita yang membantunya dalam menyelesaikan essai tersebut.
“Awal-awal sempat kebingungan, tapi penjelasan dari teman-teman perlahan bisa
meringankan kebingungan itu”, ungkapnya.
Lain PBAK, lain cerita. Tahun ini, PBAK FAHUM
lebih interaktif dan padat konten. Penampilan Duta FAHUM angkatan pertama
menambah keseruan acara. Selain itu, adanya Mystery
Box memberi kesan mendalam bagi peserta. Mystery Box merupakan konsep yang dibuat panitia untuk mempererat
persaudaraan antar mahasiswa. Setiap peserta membawa kado untuk kemudian
ditukar dengan peserta lain, sehingga
menciptakan kesan kebersamaan yang lebih kuat.
Serangkaian acara di tutup dengan penampilan
dari setiap UKM. One Last Time menjadi
tajuk dari acara tersebut. Persembahan setiap UKM disambut antusias oleh para
peserta. Ishad (UKM Hadroh) masuk pertama dengan menampilkan hadrah yang
menyejukkan hati. Selanjutnya, Sabda (UKM Teater) menyuguhkan teater semi
klasik yang membuat peserta berdecak kagum, dan ditutup oleh Moesad (UKM Musik)
yang kembali membakar semangat para peserta.
PBAK tahun ini berlangsung selama tiga hari,
mulai pagi hingga petang. Acara ini berjalan bukan tanpa kendala. Pada hari
pertama, seluruh mahasiswa dari lima fakultas dikumpulkan di lapangan kampus 2
UINSA. Jumlah peserta yang lebih banyak dari tahun kemarin melapangan penuh
sesak dan desakan tak terhindarkan. Kondisi ini sangat disayangkan karena
fasilitas yang kurang memadai menyebabkan beberapa peserta jatuh sakit bahkan
pingsan akibat kesulitan bernapas.
Mananggulangi hal tersebut, Ananda Ahmad Iman
Samudra selaku Ketua Pelaksana PBAK FAHUM mengambil tindakan tegas dengan
mengarahkan seluruh peserta dan panitia untuk meninggalkan venue dan menuju Gedung Fakultas untuk mengantisipasi kelelahan
fisik dan situasi tak terduga lainnya. “Kalau masih di venue sampai akhir acara, kami akan sangat mengkhawatirkan kondisi
fisik peserta dan kondusifitas acara”, tegasnya. Selain kejadian tersebut,
serangkaian acara cukup berjalan lancar, hanya dengan sedikit hambatan seperti
waktu pelaksanaan yang tidak sesuai rundown
serta pengondisian peserta yang kurang enak badan.
Penghujung acara berlangsung meriah. Musik
bergenre rock dari Moesad mampu memekakan telinga mahasiswa fakultas lain yang
membuat mereka turut menyaksikan penapilannya. Tawa lebar dan teriak bahagia
menghiasi halaman depan Fakultas Adab dan Humaniora. Tak kalah bahagia, Iman
sangat puas dengan antusiasme para peserta dan panitia selama terselenggaranya
acara PBAK. Ia berpesan kepada Mahasiswa baru Fakultas Adab dan Humaniora agar
tidak meninggalkan semangatnya di awal perjalanan mereka, namun senatiasa membawanya
hingga menyelesaikan masa studinya.
PBAK 2025 telah purna, namun kenangannya akan
senantiasa terbawa. Selamat bergabung mahasiswa baru! Jangan lupa join LPM Qimah. See you next PBAK....
Penulis: Zidan As'ad
Editor: Alfil Laeli