Menelaah Sisi Positif Larangan Mudik

0

 Oleh: Fitri Rahma

Mudik atau pulang kampung merupakan kegiatan mobilitas perantau atau migran untuk pulang ke kampung halamannya masing-masing. Tradisi mudik atau pulang kampung di Indonesia identikkan dengan tradisi tahunan yang terjadi menjelang hari raya keagamaan, seperti hari raya Idul Fitri. Mudik biasanya dijadikan sebagai ajang para perantau untuk sowan dengan orang tua. Selain itu juga dijadikan momen untuk berkumpul dengan sanak saudara dan keluarga besar.

Pemerintah secara resmi telah melarang mudik pada hari raya Idul Fitri. Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 menerbitkan Surat Edaran (SE) pelarangan mudik hari raya Idul Fitri 1442 H. Penetapan larangan pulang kampung atau mudik tertera pada SE Nomor 13 Tahun 2021. SE yang ditandatangani  oleh ketua satgas Covid-19 Doni Monardo berisi tentang pelarangan mudik yang berlaku mulai tanggal 6-17 mei 2021. Larangan tersebut sebagai upaya untuk menekan angka penyebaran covid-19. 

Larangan mudik hari raya Idul Fitri 1442 H menuai banyak pro dan kontra di masyarakat. Satu sisi mudik membuat masyarakat tidak bisa bertemu kerabatnya secara langsung di kampung halamannya pada hari raya Idul Fitri. Di sisi lain masyarakat menyetujui larangan pulang kampung ini, Pasalnya, pemberlakuan larangan ini bisa memutus rantai penularan Covid-19. 

Melihat beberapa kali libur panjang yang terjadi sebelumnya, seperti saat libur panjang natal dan tahun baru angka positif Covid-19 naik drastis. Setelah libur panjang tersebut, jumlah positif Covid-19 pernah menembus angka 14.000 dalam satu hari di bulan Januari 2021. Oleh sebab itu pelarangan mudik sangatlah tepat untuk memutus rantai penyebaran Covid-19. Sehingga kasus positif Covid-19 tidak meningkat secara drastis.

Larangan mudik juga memberi sisi positif bagi para remaja yang  kerap mendapatkan pertanyaan toxic seperti kapan lulus, kapan wisuda, kapan menikah dan lain sebagainya. Pertanyaan-pertanyaan toxic  tersebut sering kali diucapkan oleh sanak saudara ketika berkumpul saat lebaran. Bagi para orang tua juga mendapat keuntungan, karena mereka tidak susah payah lagi mengeluarkan uang  THR (Tunjangan Hari Raya) yang diberikan kepada kerabat, sanak saudara dan tentangga kampung halaman. Dengan demikian maka pelarangan mudik bisa memberikan ketenangan diri bagi remaja dan menghemat uang pengeluaran lebaran hehehe.


Tags

Posting Komentar

0Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.
Posting Komentar (0)

#buttons=(Accept !) #days=(20)

Situs web kami menggunakan cookie untuk meningkatkan pengalaman anda! Learn More
Accept !