Resensi Buku: Bumi

0



Identitas  Buku

Judul Buku : Bumi

Nama Pengarang : Tere Liye 

Tahun Terbit : Januari 2014

Nama Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama

Kota Terbit : Jakarta 

Jumlah Halaman : 440 Halaman

ISBN : 978-602-03-0112-9

Harga : 103.000

Sinopsis

Apa pun yang terlihat, boleh jadi tidak seperti yang kita lihat. Apa pun yang hilang, tidak selalu lenyap seperti yang kita duga. Ada banyak sekali jawaban dari tempat-tempat yang hilang (Liye, 2014, hal. 85).

Novel ini adalah awal dari series novel Bumi yang nantinya akan dilanjutkan dengan novel Bulan hingga Aldebaran. Berkisah tentang seorang remaja yang bernama Raib, seorang gadis yang memiliki bakat hebat berumur 15 tahun. Dia punya dua kucing yaitu Si Putih dan Si Hitam.  Si Putih bisa terlihat orang lain, namun Si Hitam sebaliknya ; hanya Raib yang bisa melihat. Raib mempunyai kekuatan yang spesial yaitu dia bisa menghilang. Dia bisa menghilang hanya dengan menutup wajah dengan kedua tangannya. Sebenarnya dia tidak mengetahui kekuatan spesial tersebut, namun seorang yang bernama Tamus tiba-tiba menghampirinya dan mengatakan bahwa sebenarnya Raib bukanlah manusia dari Klan Bumi, melainkan keturunan dari Klan Bulan. Raib sendiri dijelaskan sebagai pemilik garis keturunan terbaik di Klan Bulan. Dan ternyata, Si Hitam merupakan mata-mata Tamus. Karena Tamus sangat mengincar Raib.

Teman Raib yaitu Seli dan Ali, mereka merupakan anak-anak yang mempunyai kekuatan luar biasa. Seli dengan kekuatan petir, dan Ali memiliki otak yang super jenius. Ali bisa berubah menjadi beruan dengang bantuan sarung tangan. 

Petualangan mereka dimulai ketika gardu sekolah mereka rusak, saat itu Seli menggunakan kekuatan petirnya untuk menahan kabel-kabel yang akan jatuh ke arah mereka dan Raib yang langsung menghilangkan kabel-kabel itu. Hal yang aneh pun terjadi lagi, ketika guru mereka yang bernama Miss Selena memberikan buku tugas matematika milik Raib ke rumahnya. Buku itu menjelma menjadi buku yang memiliki gambar bulan sabit. Dan ketika buku itu diaktifkan, maka mereka bisa berpindah klan kemana pun yang Raib inginkan. 

Tempat yang pertama kali tidak sengaja mereka tuju yaitu Rumah Ilo, seorang desainer terkenal di Klan Bulan. Keluarga Ilo memiliki nama yang unik. Istrinya bernama Vey, anak sulungnya bernama Ily, dan anak keduanya bernama Ou. Maka jika digabung akan menjadi kata I LOVE YOU. Ilo merupakan seorang perancang busana yang paling terkenal di Klan Bulan, yang mana teknologi di Klan Bulan sangat maju dan ramah lingkungan. Peradaban mereka sebagian besar terletak di bawah tanah dengan tujuan agar tidak merusak lingkungan di permukaan. Hanya orang-orang ternama yang memiliki rumah berbentuk balon di permukaan. Di Klan inilah mereka berpetualang menuju tempat-tempat yang menakjubkan, serta bertemu orang-orang hebat lainnya. 

Pusat peradaban di Klan Bulan yaitu Kota Tishri. Saat Raib, Seli, dan Ali berada di Kota Tishri, keadaannya kacau. Tamus memiliki rencana jahat yang ingin menguasai Klan Bulan yang sudah disusun ribuan tahun lalu. Namun para orang-orang yang berkuasa di Klan Bulan berusaha menghentikannya. Ada Av –seorang penjaga perpustakaan kota, dan Tog –seorang panglima pasukan bayangan dari Timur-. Di akhir cerita buku ini, Ali berhasil memasukkan Tamus ke dalam penjara bayangan di bawah bayangan.

Dalam series novel ini, terdapat novel yang sudah beredar, antara lain Bumi, Bulan, Matahari, Bintang, Ceros & Batozar, Komet, Komet Minor, Selena, Nebula, Lumpu. Sedangkan yang belum beredar yaitu Saragas, ILY, Si Putih, Bibi Gill, Proxima Centauri I dan berakhir di Aldebaran. 

Keunggulan Buku

Novel ini sangat menarik untuk dibaca karena alurnya yang tidak tertebak. Selain itu terdapat kata-kata (quotes) bijak yang disampaikan oleh Tere Liye bagi para pembaca. Novel Bumi menyampaikan pengajaran tentang persahabatan yang saling menghargai perbedaan dan saling menghormati satu sama lain. 

Kekurangan Buku

Terdapat alur cerita yang susah dipahami, seperti berpindah tempat antar klan melalui portal yang misterius dan secara tiba-tiba, kekuatan yang super ajaib seakan mustahil, dan penyampaian ending cerita yang sangat tiba-tiba saat sudah berpindah klan sehingga seakan menggantung pembaca. Namun, Tere Liye berhasil membuat para pembaca menjadi semakin penasaran tentang kelanjutan alurnya.

Kontributor : Dewi Apriliyanti
Editor          : Siti Asmaul Husna
Tags

Posting Komentar

0Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.
Posting Komentar (0)

#buttons=(Accept !) #days=(20)

Situs web kami menggunakan cookie untuk meningkatkan pengalaman anda! Learn More
Accept !