Oleh: Abroza Fikrotul
Sumber Gambar: wikipedia |
Bukan cuma tanggal di kalender.
Bukan sekadar upacara dan teks proklamasi dibacakan ulang.
Hari Kebangkitan Nasional...
adalah momen kita nanya ke diri sendiri:
“Masih mau diam, atau mulai melangkah?”
Dulu mereka bangkit dengan senjata,
Sekarang kita bangkit lewat karya,
lewat suara, lewat pilihan
untuk gak ikut arus… tapi jadi arus itu sendiri.
Kebangkitan hari ini...
bukan soal perang di medan tempur.
Tapi perang melawan rasa minder,
perang melawan malas,
perang melawan pikiran yang bilang, “aku nggak cukup.”
Kita anak era data,
tapi semangat kita gak boleh kehilangan makna.
Bangkit itu kita yang tetap berdiri,
di saat semua bilang kita nggak akan bisa.
Kita gak pakai bambu runcing.
Tapi kita punya nalar tajam,
ide segar,
dan nyali yang nggak bisa dibeli.
Bangkit itu bukan nanti.
Bukan besok.
Tapi sekarang.
Saat kita scroll dan sadar:
Bangsa ini, butuh kita buat berdiri.
Karena kita...
adalah kelanjutan dari cerita panjang itu.
Kita...
adalah kebangkitan itu sendiri.