Bukan Sekedar Hari: Peringatan Hari Kebangkitan Nasional dan Peran Anak Muda

0

 
Sumber Gambar: gramedia.com

Setiap tanggal 20 Mei, seluruh bangsa Indonesia memperingati Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas), momen bersejarah yang menandai bangkitnya kesadaran nasional di tengah penjajahan. Di balik peringatan ini, tersimpan kisah perjuangan yang membakar semangat persatuan dan kemerdekaan para pendiri bangsa.

Awal mula kebangkitan nasional ditandai dengan lahirnya organisasi Budi Utomo pada 20 Mei 1908. Organisasi ini didirikan oleh Dr. Sutomo bersama mahasiswa School tot Opleiding van Indische Artsen (STOVIA) di Batavia. Dalam waktu singkat, Budi Utomo berhasil menarik ribuan anggota dari berbagai daerah di Nusantara, menjadi cikal bakal lahirnya berbagai organisasi pergerakan kemerdekaan.

Peran Budi Utomo sebagai organisasi modern pertama di Indonesia menjadi tonggak penting dalam sejarah perjuangan. Semangat yang dikobarkan para pemuda kala itu mendorong masyarakat Indonesia untuk melawan penjajahan sekaligus menjaga persatuan bangsa. Presiden pertama RI, Soekarno, bahkan menilai lahirnya Budi Utomo sebagai awal mula kebangkitan nasional dalam melawan kolonialisme dan mencegah disintegrasi bangsa.

Atas usulan tokoh pendidikan Ki Hajar Dewantara dan Rajman Wedyodiningrat, tanggal 20 Mei kemudian ditetapkan sebagai Hari Kebangkitan Nasional. Penetapan ini resmi diakui oleh Presiden Soekarno pada tahun 1959. Meski telah dirayakan pertama kali pada tahun 1948 di Yogyakarta, barulah satu dekade kemudian hari bersejarah ini ditetapkan sebagai hari libur nasional.

Hari Kebangkitan Nasional tak sekadar seremoni tahunan. Lebih dari itu, peringatan ini menjadi momentum refleksi akan pentingnya semangat persatuan, integritas, dan ketahanan nasional. Sebagaimana ucapan Presiden Soekarno, "Berdirinya Budi Utomo menjadi satu penanda bahwa bangsa Indonesia untuk pertama kali menyadari pentingnya persatuan dan kesatuan."

Melalui peringatan ini, masyarakat diingatkan untuk tidak melupakan jasa para pahlawan serta terus menumbuhkan semangat kebangsaan demi mewujudkan masa depan yang lebih makmur. 

Tak hanya itu, kita sebagai generasi muda juga turut memegang peran penting dalam meneruskan cita-cita bangsa. Semangat yang dulunya menyatukan para pemuda dari berbagai daerah untuk melawan penjajah, kini harus dihidupkan kembali sesuai dengan zaman yang ada. Generasi muda harus mengedepankan pendidikan sebagai dasar utama dalam membentuk pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan untuk turut serta secara aktif dalam memajukan negara. 

Selain pentingnya pendidikan, pelestarian dan pengembangan kebudayaan juga menjadi aspek yang tidak dapat dipisahkan. Generasi muda memiliki tanggung jawab untuk melestarikan dan mengenalkan budaya Indonesia sebagai cerminan identitas bangsa yang kaya akan keberagaman.

Nilai-nilai seperti kepemimpinan, keberanian, dan pengabdian yang ditunjukkan oleh para pahlawan hendaknya menjadi teladan bagi generasi muda. Dengan mengamalkan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari, generasi muda berpotensi menjadi pemimpin yang berkualitas, berpihak pada kepentingan bangsa, serta mampu menciptakan perubahan yang positif.

Penulis: Isnaini Hikmatul

Editor: Ayu Puspita

Tags

Posting Komentar

0Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.
Posting Komentar (0)

#buttons=(Accept !) #days=(20)

Situs web kami menggunakan cookie untuk meningkatkan pengalaman anda! Learn More
Accept !