Kematian Santri Kediri, Pelaku atau Pesantren yang Salah?

0


Sumber gambar: Unsplash/Mikhail Nilov

Dunia pendidikan kembali berduka, salah satu santri Pondok Pesantren Tartilul Quran (PPTQ) Al Hanifiyah Kediri tewas akibat penganiayaan yang dilakukan oleh kakak kelasnya. Miris, korban yang bernama Bintang Balqis Maulana (14) ini dihajar oleh empat santri ketika berada di lingkungan pondok pesantren. Apalagi dari keempat pelaku yang dijadikan tersangka salah satunya adalah sepupu korban. Tidak dapat dipungkiri kasus penganiayaan anak yang masih duduk di bangku sekolah terulang kembali. 

Berdasarkan pernyataan pelaku, diketahui sebelum nyawa Bintang melayang, pelaku juga melakukan tindak kekerasan selama tiga hari berturut-turut karena alasan korban susah dinasehati. Kejadian ini sangat disayangkan karena pihak pesantren yang notabene bertanggung jawab penuh atas keamanan dan kenyamanan para santri justru mengaku tidak tahu-menahu pasal tindak penganiayaan tersebut.

Selain itu fakta terbongkar ketika jenazah telah tiba di rumah duka yang berada di Banyuwangi, awalnya pihak pesantren hanya tahu dari pelaku bahwa Bintang meninggal karena terpeleset dari kamar mandi. Banyak kejanggalan muncul terlebih ketika para pelaku mengaku atas kekerasan yang dilakukan pada Bintang tak hanya terjadi satu kali. Lantas dimanakah pesantren yang seharusnya lebih paham mengenai situasi lingkungannya? Apalagi ibu korban juga turut membeberkan fakta bahwa sebelumnya Bintang sempat bertukar pesan dengannya dan mengaku ketakutan serta meminta untuk segera dijemput. Atas fakta tersebut sangat disayangkan bahwa pihak pesantren tidak dapat menjamin keamanan dan kenyamanan santri selama berada di pondok.

Melihat dari rekaman video yang beredar di platform media sosial, pengelola pondok pesantren, yaitu Gus Fatih, terlihat tersenyum sambil menutup kedua tangannya ketika keluarga korban menuntut penjelasan tentang luka-luka, memar, dan bekas rokok pada jenazah Bintang. Publik dibuat geram perihal sikap dari pengasuh pondok pesantren tersebut. Selain itu, fakta lain juga turut terbongkar seolah semakin membuat situasi memanas yakni kenyataan bahwa pondok pesantren tidak mendapatkan izin operasional dari Kemenag. Kecacatan tersebut membuat banyak pihak yakin mengenai keamanan pesantren yang patut dipertanyakan.


Penulis: Kekeh Dwita

Editor: Nabila Intan

Tags

Posting Komentar

0Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.
Posting Komentar (0)

#buttons=(Accept !) #days=(20)

Situs web kami menggunakan cookie untuk meningkatkan pengalaman anda! Learn More
Accept !