"Hidup Berarti Setelah itu Mati”
-Sultan Akbar-
Sultan Akbar atau biasa dipangil Sultan merupakan salah satu mahasiswa UIN Sunan Ampel Surabaya kelahiran Sampang Madura 11 April 1999. Dia merupakan ketua dari Senat Mahasiswa (SEMA) periode 2019-2020 Fakultas Adab dan Humaniora. SEMA (Senat Mahasiswa) adalah lembaga legislatif ditingkat fakultas yang terdiri dari 3 komisi di dalam kepengurusannya yaitu Komisi A (Advokasi), Komisi B (Anggaran) Dan Komisi C (Kebijakn Publik).
Pada Komisi A (Advokasi) sebagai wadah penampung setiap aspirasi mahasiswa dan bersingunggan langsung terhadap mahasiswa umum di tingkat fakultas. Selain itu, Komisi A juga secara intens menindaklanjuti aspirasi serta mengawal aspirasi tersebut. Berbeda dengan Komisi A, Komisi B memiliki program kerja yang terkait dengan anggaran dan pembagian dipa di tingkat fakulatif. Sedangkan, Komisi C berperan dalam menyusun undang-undang yang berlaku di tingkat fakultas, serta kebijakan dan perizinan yang ada.
Mahasiswa jurusan Sejarah Peradaban Islam (SPI) ini sekarang tinggal di Sidoarjo dekat Alun-Alun perumahan Permai Blok BM 7 RT 2 RW 11. Anak kedua dari lima bersaudara ini lahir dari pasangan Bapak Mujiono dan Ibu Mashumah. Sejak dulu Sultan adalah anak yang pintar, ini terbukti ketika dia selalu mendapatkan peringkat pertama di sekolah dasar yakni di SD Bluru Kidul II, bahkan dia sering mengikuti kejuaraan lomba olimpiade agama dan matematika tingkat Kabupaten. Setelah memasuki bangku SMP 06 Negeri Sidoarjo, Sultan lebih cenderung mengeluti pelajaran non-akademik seperti ekstrakulikuler futsal dan sering mendapatkan juara di tingkat kabupaten. Akibat lingkungan dan pergaulan yang tidak baik selama SMP, Sultan kemudian dipindahkan oleh orang tuanya ke Pondok Pesantren MAN 3 Jombang (Tambakberas).
Selain menjadi ketua Sema, ternyata Sultan juga ikut dalam organisasi PMII sebagai Koordinator Biro Jarkom (Jaringan dan Komunikasi/ Net Wortking). Menurutnya kendala terbesar ketika dia menjadi ketua SEMA sekaligus CEO di bagian Biro Jarkom PMII adalah harus pandai mengatur semaksimal mungkin, baik kuliah maupun kegiatan lain. Hal ini menyebabkan Sultan hanya dapat istirahat hanya dengan waktu kurang lebih 4 jam sehari.
Sedari kecil sultan bercita-cita ingin menjadi seorang pengusaha, hal ini terlihat dari keberhasilanya dalam memelihara "Love Bird" (jenis Burung) dan kemudian menjualnya sehingga mendatangan keuntungan yang sangat besar. Selain burung ia juga memelihara kambing dan ikan yang nantinya dapat ia menfaatkan. Alasan yang membuatnya ingin menjadi pengusaha ialah karena sebagian keluarganya sudah banyak yang menjadi pegawai negeri. Ia berpendapat jika bekerja sebagai PNS itu tidak bebas. Keinginan terbesar yang belum sempat ia wujudkan yaitu ingin membahagikan dan membangakan orang tuanya, walaupun sang ibu telah duluan meninggalkannya.
Mahasiwa yang sangat mengemari sepak bola ini memiliki harapan agar dia dan teman-temannya dapat mengembangkan organisasi agar menjadi lebih baik dari sebelumnya. Dia juga berharap jika organisasi di Fakultas Adab dan Humaniora dapat terayomi atau terurus, menjadi lebih baik lagi, terprogres, semakin menujukkan eksistensi dan maju serta bermanfaat bagi orang lain. (W)
" mantaaappp
BalasHapusPak sema terr the best
BalasHapus