Transformasi Dunia Kampus di Era Digital: Tantangan dan Peluang bagi Mahasiswa

0

 
Sumber Gambar: freepik.com/tirachardz

Perkembangan teknologi digital telah membawa perubahan signifikan dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk dunia pendidikan tinggi. Kampus sebagai institusi pendidikan tidak lagi hanya menjadi tempat belajar secara fisik, melainkan telah bertransformasi menjadi ruang belajar yang menggabungkan metode konvensional dan digital. Mahasiswa sebagai agen of change dituntut untuk adaptif, inovatif, dan kritis dalam menghadapi dinamika zaman.

Salah satu dampak terbesar dari era digital adalah pergeseran metode pembelajaran. Sistem perkuliahan kini banyak dilakukan secara daring (online) melalui platform seperti Zoom, Google Meet, hingga Learning Management System (LMS) seperti Moodle atau SPADA. Hal ini menawarkan fleksibilitas yang tinggi, tapi juga mengurangi tingkat pemahaman bagi siswa. Salah satu faktornya karena tidak adanya dialog secara langsung antar mahasiswa atau dengan pengajar, sehingga tidak tercipta ruang diskusi yang nyaman.

Selain itu proses perkuliahan daring juga di anggap kurang efektif. Di antara penyebab utamanya adalah perbedaan kekuatan koneksi internet. Banyak pelajar yang sering mengalami gangguan sinyal di tengah-tengah penyampaian materi. Hal ini akan mengganggu jalannya proses pembelajaran yang sedang berlangsung.

Namun tidak dapat kita kesampingkan bahwa perkuliahan daring memiliki beberapa manfaat. Sebagai contoh, perkuliahan tetap bisa dilaksanakan meskipun situasi sedang tidak aman. Seperti pada Senin kemarin, situasi Surabaya yang sedang memanas dengan berbagai macam peristiwa buntut aksi demonstransi. Hampir semua kampus besar menerapkan sistem kuliah daring selam satu pekan guna meminimalisir hal-hal yang tidak diinginkan. Namun, pembelajaran tetap bisa berjalan sesuai dengan jadwal yang telah di tetapkan.

Tentu saja kemajuan teknologi ini harus disertai dengan kemajuan berfikir agar kita dapat menggunakan dengan bijak dan tepat. Sayangnya, di lapangan banyak oknum-oknum pengajar yang memanfaatkan kecanggihan teknologi ini untuk bermalas-malasan. Proses pembelajaran yang harusnya menciptakan anak muda cerdas dan pintar malah dianggap kurang penting dan remeh. Beberapa oknum seringkali meindahkan kegiatan pembelajaran tanpa alasan logis. Hal yang seperti ini dapat berimbas pada psikologi mahasiswa. Mereka yang sering dimanjakan dengan daring, akan bermalas-malasan saat perkuliahan terlaksana secara luring.

Terlepas dari baik atau buruk dampak yang ditimbulkan, transformasi dunia kampus di era digital adalah keniscayaan yang tidak bisa dihindari. Mahasiswa dan dosen harus mampu beradaptasi dengan perkembangan teknologi, bersikap bijaksana dan disiplin. Kemajuan teknologi ada untuk mempermudah bukan untuk di anggap mudah. Karena manusia yang tidak dapat menggunakan teknologi dengan bijak, maka dia akan dirusak oleh teknologi itu sendiri.

Penulis: Ach. Jawahir

Editor: Naura Maulika

Tags

Posting Komentar

0Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.
Posting Komentar (0)

#buttons=(Accept !) #days=(20)

Situs web kami menggunakan cookie untuk meningkatkan pengalaman anda! Learn More
Accept !