Oleh: Avril Salma Jelita
Di langit biru nusantara,
awan kelabu menutup cahaya,
bumi pertiwi terbaring resah,
dengan luka yang tak kunjung sembuh.
Hutan menipis, laut berteriak,
anak-anak kecil menunggu janji keadilan,
sementara gedung-gedung tinggi
menyembunyikan pesta di balik dindingnya.
Indonesia, engkau sedang sakit,
nadi lemah, suara serak,
tapi di dada rakyatmu,
api kecil tetap menyala, menolak padam.
Bangkitlah, Indonesia!
Sampai kapan kau ingin dirantai dusta?
Sampai kapan kau diperas oleh serakah?
Sampai kapan kau diam ketika tanahmu dijual murah?!
Tidak!
Kita tidak akan diam!
Kita adalah darahmu, kita adalah nadimu!
Kita adalah peluru cinta
yang akan menembus dinding ketidakadilan!
Wahai rakyat, mari berdiri!
Jangan biarkan tanah ini roboh!
Jangan biarkan air mata anak bangsa
terbuang sia-sia di jalanan!
Dari luka kita lahir tekad,
dari sakit kita lahir kekuatan,
dari gelap kita lahir cahaya.
Indonesia,
engkau akan sembuh,
karena kami ada,
karena kami berjanji,
akan terus menjaga, berjuang, dan mencintaimu
sampai kau benar-benar bangkit kembali.