Menguak Derita dan Perjuangan Aktivis Era Orde Baru: Novel epik “Laut Bercerita” Karya Leila S. Chudori

0

 

Sumber Gambar: gramedia.com


IDENTITAS BUKU

Judul Buku: Biru Laut

Penulis: Leila S. Chudori

Penerbit: Kepustakaan Populer Gramedia

Tahun Terbit: 2017

Jumlah Halaman: 379

ISBN: 978-602-424-694-5

Harga: 109.000

    Laut Bercerita karya Leila S. Chudori mengangkat kisah perjuangan dan penderitaan sekelompok aktivis mahasiswa pada masa Orde Baru, terutama terkait kekerasan yang dialami para aktivis dalam memperjuangkan hak rakyat. Novel ini juga merenungkan hilangnya 13 aktivis yang sampai kini belum ditemukan jejaknya.

    Cerita novel ini terbagi dalam dua bagian, masing-masing diceritakan dari sudut pandang tokoh utama Biru Laut dan adiknya, Asmara Jati. Bagian pertama mengikuti perjalanan Biru Laut, seorang mahasiswa Sastra Inggris di Universitas Gadjah Mada, yang menyukai sastra klasik dan terlibat dalam aktivitas organisasi protes, Winatra. Laut mulai aktif dalam gerakan bawah tanah melawan pemerintahan yang represif, melalui diskusi buku, aksi perlawanan, hingga menulis kritik sosial. Salah satu aksinya yang terkenal adalah “Aksi Tanam Jagung Blangguan,” yang membawa Laut dan rekan-rekannya semakin dalam pada pengawasan dan kekerasan dari aparat.

    Kisah berlanjut dengan penangkapan, interogasi, dan penyiksaan yang sadis terhadap Laut dan kawan-kawannya oleh aparat militer, yang akhirnya menghilang satu persatu. Babak ini menggambarkan dengan detail siksaan brutal yang dialami Laut, Bram, dan Alex. Pada bagian kedua, cerita beralih ke sudut pandang Asmara Jati, adik Laut, yang merasakan kehilangan kakaknya dan harus menghadapi perubahan hidup keluarganya setelah Laut hilang.

    Selain mengisahkan perjuangan para aktivis, novel ini juga menggambarkan sisi kehidupan keluarga Laut yang harmonis namun penuh kekhawatiran sejak Laut kuliah di Yogyakarta. Di tengah represi politik, novel ini menyelipkan nilai-nilai cinta keluarga dan dedikasi Laut terhadap pendidikan meski berada dalam risiko besar.

    Sosok Biru Laut adalah sosok yang bersemangat, enerjik, teguh, dan pemberani. Meski pendiam dan pemalu, ia memiliki ketenangan yang membuatnya pantang menyerah dalam menghadapi tantangan. Optimis dan peduli terhadap sesama, Laut juga memiliki kecintaan mendalam terhadap sastra, yang menginspirasinya untuk menemukan gagasan-gagasan perlawanan terhadap kediktatoran pemerintah di masa itu.

    Laut Bercerita adalah sebuah karya yang menyuguhkan lebih dari sekadar kisah fiksi dan historical. Novel ini mengajak pembaca untuk merenungkan perjuangan dan sejarah kelam yang pernah terjadi di Indonesia, khususnya di era Orde Baru. Dengan karakter yang mendalam dan alur yang kuat, Leila S. Chudori berhasil menyajikan kisah yang penuh makna dan relevansi. Melalui perjalanan Laut dan teman-temannya, kita diajak untuk memahami pentingnya kebebasan berpendapat dan mengenang pengorbanan para pejuang bangsa yang menginginkan masa depan lebih baik bagi generasi penerus.

KELEBIHAN

    Keunggulan sebuah novel tentu menjadi kebanggaan bagi penulisnya. Hal ini menunjukkan bahwa karyanya memiliki daya tarik tersendiri di mata pembaca. Leila S. Chudori, penulis Laut Bercerita, berhasil menetapkan tema yang kuat dalam novelnya ini. Dengan tema kemanusiaan di masa Orde Baru, novel ini layak mendapat penghargaan sebagai salah satu karya historical fiction terbaik.

    Visualisasi karakter dan suasana dalam novel ini terasa sangat nyata, terutama pada bagian ketika Laut dan teman-temannya mengalami penyiksaan dan perlakuan tidak manusiawi. Keistimewaan lainnya adalah bahwa kisah ini terinspirasi dari pengalaman nyata aktivis-aktivis yang hilang dan diculik pada Maret 1998, di mana 9 di antaranya berhasil kembali, sementara 13 lainnya dinyatakan hilang.

    Selain itu, Laut Bercerita bersifat edukatif karena menyajikan pengetahuan tentang sejarah rezim Orde Baru, perjuangan menegakkan keadilan sosial, serta prinsip-prinsip demokrasi. Membaca novel ini akan memperkaya pemahaman pembaca mengenai sejarah Indonesia. Di balik kesuksesannya, novel ini juga mengandung nilai moral yang bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, terutama dalam hal memanusiakan sesama.

    Novel ini pun menjadi pengingat bagi bangsa bahwa masih ada isu yang belum terselesaikan, di mana para aktivis yang sengaja dihilangkan pantas mendapatkan keadilan. Cerita yang disajikan juga mengandung teka-teki yang membuat pembaca semakin penasaran dengan akhir kisahnya. Dengan pilihan kata yang mudah dipahami dan tanpa istilah asing, Laut Bercerita menjadi bacaan yang tidak hanya menginspirasi, tetapi juga mudah dicerna.

KEKURANGAN

    Laut Bercerita bisa disebut sebagai novel historical fiction yang luar biasa. Meski begitu, terdapat sedikit kekurangan, yaitu penggunaan alur campuran atau alur maju mundur dalam ceritanya. Bagi pembaca yang belum terbiasa dengan alur semacam ini, mungkin akan merasa sedikit bingung atau mengalami kesulitan. Hal ini mengharuskan pembaca untuk benar-benar fokus dan memahami cerita dengan cermat agar dapat mengikuti perkembangan alur dengan baik.


Penulis: Zulfaa Hadi

Editor: Naura Maulika


Tags

Posting Komentar

0Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.
Posting Komentar (0)

#buttons=(Accept !) #days=(20)

Situs web kami menggunakan cookie untuk meningkatkan pengalaman anda! Learn More
Accept !