![]() |
Sumber gambar: freepik.com |
Kasus tragis yang menipa
gadis penjual gorengan yang tewas dilecehkan dan dikubur tanpa busana di Padang
Pariaman, Sumatera Barat sangat memilukan dan menggugah perhatian publik. Kasus
ini tidak hanya mencerminkan kekerasan yang dialami perempuan, tetapi juga
menunjukkan betapa rentannya perempuan dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Dalam situasi ini, kita harus mempertanyakan dan
merenungkan kondisi yang melingkupi perempuan yang berjuang untuk memenuhi
kebutuhan hidup mereka.
Banyak
dari mereka, seperti gadis penjual gorengan ini, terpaksa mengambil pekerjaan
yang berisiko tinggi demi kelangsungan hidup. Namun, dalam proses itu, mereka
sering kali harus menghadapi ancaman kekerasan yang tidak hanya merusak fisik,
tetapi juga menghancurkan martabat dan jiwa mereka. Hal ini menandakan bahwa
kita hidup dalam sebuah masyarakat yang masih banyak menyimpan benih-benih
diskriminasi dan ketidakadilan terhadap perempuan. Kejadian
tersebut seharusnya menjadi panggilan bagi semua pihak untuk meningkatkan upaya
pencegahan kekerasan terhadap perempuan, dan menciptakan lingkungan yang lebih
aman bagi perempuan. Pencegahan kekerasan seksual memerlukan kesadaran dari
berbagai pihak, termasuk pemerintah, lembaga swadaya masyarakat, dan masyarakat
umum. Dengan langkah-langkah tersebut, diharapkan kita dapat mengurangi angka
kekerasan seksual dan menciptakan masyarakat yang lebih aman dan setara. Isu ini juga menyoroti pentingnya menciptakan
kesadaran akan perlunya keamanan perempuan di ruang publik.
Sebagai
Masyarakat Indonesia, tidak bisa untuk
berdiam diri saja. Kejadian seperti ini harus memotivasi kita untuk beraksi,
berkolaborasi, dan menciptakan perubahan yang nyata. Kita perlu membangun budaya di mana perempuan
merasa aman dan dihormati, bukan hanya dalam kata-kata, tetapi juga dalam
tindakan nyata. Hanya dengan begitu, kita bisa berharap untuk mengurangi
kekerasan seksual dan mewujudkan masyarakat yang lebih baik, di mana setiap
individu, terlepas dari gender, dapat hidup tanpa rasa takut.
Penulis:
Aura, Arbil, Fadhil, Bachrotul, Khofifah, Satrya
Editor:
Firda