![]() |
Sumber gambar: freepik.com |
Guru,
sebagai pilar pendidikan menghadapi berbagai tantangan yang menghambat kinerja
mereka. Mulai dari tuntutan pekerjaan yang berat, perlakuan tidak menyenangkan
dari murid dan orang tua, hingga kurangnya dukungan dari pemerintah. Stigma
“pahlawan tanpa tanda jasa” yang sering kali disematkan justru membuat
masyarakat abai terhadap permasalahan yang dihadapi guru. Padahal, guru yang
sehat mental dan sejahtera adalah kunci keberhasilan pendidikan.
Data
dari Kementerian Pendidikan menunjukkan peningkatan kasus kekerasan terhadap
guru dalam beberapa tahun terakhir. Berbagai kejadian terjadi, seperti guru
yang dikeroyok siswa, diintimidasi oleh orang tua, bahkan hingga mengalami
kekerasan fisik semakin sering terjadi. Kejadian yang baru saja terjadi di
tahun ini, yaitu adanya seorang guru di Kabupaten Bengkulu Selatan mengalami
kebutaan permanen setelah diketapel oleh wali murid. Kejadian bermula ketika
guru tersebut memberikan teguran kepada seorang murid yang dinilai tidak
disiplin di kelas. Murid tersebut mengadukan tindakan sang guru kepada orang
tuanya, yang kemudian datang ke sekolah dengan membawa ketapel. Tanpa berbicara
lebih dulu, wali murid itu langsung menyerang guru tersebut dengan ketapel,
menyebabkan luka serius pada salah satu matanya. Kondisi ini bukan hanya
merugikan guru secara pribadi, tetapi juga berdampak negatif pada iklim
pembelajaran di sekolah.
Maka
dari itu, pemerintah perlu mengambil langkah konkret untuk memperbaiki sistem
pendidikan, memberikan perlindungan hukum bagi guru, dan meningkatkan
kesejahteraan mereka. Dengan begitu, guru dapat fokus pada tugas utamanya,
yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa. Maka, mari kita bersama-sama menciptakan
lingkungan pendidikan yang aman dan sejahtera, di mana guru dapat berinovasi
dan menginspirasi tanpa rasa takut.
Penulis: Bukhori, Ayunda, Zidan, dan Siti Nur
Editor: Lenyyy