6 Cara Mengatasi Homesick bagi Anak Kos

0


Sumber gambar: columbiaspectator.com

Imam Syafi'i pernah berkata bahwa orang berilmu dan beradab itu tidak tinggal di kampung halaman tetapi juga meninggalkan rumahnya dan hidup merantau. Pernyataan tersebut ternyata telah dipraktikkan oleh banyak orang, merantau ke luar kota seringkali menjadi pilihan para anak muda. Kebanyakan dari mereka mempunyai pola pikir bahwa hidup hanya sekali, hiduplah yang berarti. Itulah mengapa para anak muda memilih meninggalkan tempat asalnya untuk bisa survive sepanjang masa muda.

Di sisi lain tidak sedikit dari mereka yang ternyata tidak bisa bertahan karena mempunyai masalah yang sama, yaitu homesick. Homesick merupakan munculnya keadaan stres, cemas, bahkan sedih karena rindu dengan suasana rumah bagi orang yang tinggal jauh dari keluarga. 

Biasanya gangguan homesick terjadi pada mahasiswa baru yang memilih merantau dan tinggal di indekos atau kos. Mereka masih belum terbiasa berada dalam keadaan sepi di kamar indekos dan kaget dengan kehidupan kuliah yang sangat jauh berbeda dari kehidupan sekolah. Akan tetapi, hal ini sangat wajar bagi mereka yang baru beradaptasi dengan lingkungan yang terkadang membuat mereka merasa sendirian.

Perasaan homesick ini terjadi begitu saja, bahkan dapat mengganggu aktivitas sehari-hari. Namun, gangguan homesick tentunya dapat dialihkan dengan mengikuti uraian tips di bawah ini: 

1. Membuat kamar indekos seperti rumah sendiri

Indekos merupakan tempat tinggal bagi para kebanyakan perantau sehingga sebaiknya indekos dapat menjadi rumah yang nyaman untuk pulang. Dengan menghias dan merapikan kamar secara rutin maka akan dapat menciptakan rasa nyaman. Hal ini dapat dilakukan dengan membawa beberapa barang kesayangan dari rumah seperti foto keluarga. Selain itu, buatlah jadwal rutin untuk merapikan kamar sehingga dapat selalu terkesan nyaman saat dihuni. 

2. Mencari aktivitas positif

Tidak sedikit mahasiswa yang masih bingung untuk membagi waktu mereka sehingga lebih memilih untuk sekadar kuliah-pulang atau sering disebut mahasiswa kupu-kupu. Hal ini justru membuat perasaan homesick sering melanda. Oleh karena itu, bergabung ke dalam komunitas yang digemari adalah salah satu kunci bagi mahasiswa agar tetap dapat bertahan.

Menyibukkan diri dan berkomunikasi dengan lebih banyak orang yang mempunyai latar belakang yang berbeda adalah solusi tepat untuk mengatasi rasa kesepian. Komunitas menyediakan ruang agar dapat saling berbagi pengalaman. Bahkan menyibukkan diri adalah salah satu kunci agar perasaan sedih dapat terlupakan.

3. Eksplor tempat baru bersama teman

Alih-alih liburan ke luar kota atau pulang ke rumah untuk healing dari pekerjaan, Anda dapat menjelajahi kota tempat merantau. Pergi ke berbagai tempat indah dan menyenangkan dapat mengalihkan pikiran dari kebosanan. Kenali tempat rantau agar dapat membuat diri merasa lebih nyaman.

4. Kenali diri dan tetap menjaga kesehatan mental

Mahasiswa yang merantau hendaknya tetap menjaga kesehatan baik fisik dan mental. Selain itu, penting untuk mengatur waktu dan mengelola kehidupan dengan memperhatikan kapasitas diri. Buat skala prioritas dan tulis semua kegiatan dalam sebuah jadwal. Dengan demikian, kegiatan dapat terorganisir melalui waktu yang teratur sehingga tidak membuat keteteran.

5. Tetap hubungi keluarga di rumah

Rutin melakukan komunikasi dengan keluarga di rumah apalagi orang tua, hal ini dapat membantu mengatasi keadaan homesick. Tambahkan jadwal panggilan video bersama keluarga di sela-sela kegiatan sehari-hari. Dengan demikian perkembangan teknologi membantu mengurangi perasaan homesick yang tiba-tiba melanda.

6. Produktif

Jika terbiasa memakan masakan ibu maka sebaiknya Anda dapat menanyakan resep masakan kesukaan kepada ibu. Lalu recook makanan tersebut untuk mengobati rasa rindu terhadap masakan rumah. Anda juga dapat melakukan kegiatan lainnya seperti berolahraga atau lari pagi di sekitar tempat tinggal bersama teman.

Sebagai mahasiswa rantau yang masih pemula memang perlu beradaptasi pelan-pelan agar dapat survive di lingkungan baru. Lakukan hal-hal positif yang dapat meningkatkan rasa percaya diri. Meskipun, perantau juga perlu pulang dan jangan terlalu memaksakan keadaan. 

Penulis: Marta Ulin Nuha & Ghoutsi Islahiyah Nurrohmah

Editor: Intan

Tags

Posting Komentar

0Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.
Posting Komentar (0)

#buttons=(Accept !) #days=(20)

Situs web kami menggunakan cookie untuk meningkatkan pengalaman anda! Learn More
Accept !