RESENSI FILM: DUA GARIS BIRU

0
Oleh: Ike Ayu Nur Septiani

Identitas Film



Judul     : Dua Garis Biru
Genre     : Drama, Keluarga
Sutradara     : Gina S. Noer
Penulis Naskah        : Gina S. Noer
Negara     : Indonesia
Ditayangkan pada   : 11 Juli 2019
Durasi     : 113 Menit
Produksi     : Wahana Kreator, Starvision

Pendahuluan

Film ini di tulis oleh Gina S. Noer yang memang dikenal sebagai penulis naskah. Bahkan sudah banyak naskah film yang sudah ditulis oleh Gina S. Noer seperti film Posesif, Keluarga Cemara dan Ku Lari Ke Pantai. Film-film yang ditulis Gina S. Noer selalu rapi, tertata dan memiliki makna-makna tersendiri. Di film Dua Garis Biru ini Gina S.Noer menjalani debut sebagai sutradara. Dalam film ini Gina S.Noer memberikan pesan kepada semua orang yang memiliki kesalahan ketika menjadi anak, orang tua, dan anggota keluarga untuk saling memaafkan dan menjadi lebih baik. Selain itu, pesan lain yang disampaikan adalah agar mengurangi jumlah kesalahan fatal seperti kehamilan dini pada remaja Indonesia. Sebab hal ini bisa berdampak pada kematian ibu atau bayinya, menambah jumlah angka pelajar yang putus sekolah, kemudian kekerasan dalam rumah tangga sebab ketidaksiapannya dalam pernikahan.

Isi Resensi

Film ini menceritakan mengenai kisah cinta sepasang anak muda yang bernama Dara dan Bima. Kisah percintaan mereka dipenuhi dengan tawa, canda serta romansa anak sekolahan. Hubungan mereka juga didukung keluarga dan teman-teman terdekat mereka. Namun masalah mulai muncul ketika Bima datang ke rumah Dara yang hanya terdapat asisten rumah tangg dan bermain-main di kamarnya. Seperti perempuan remaja lainnya, Dara adalah pecinta Korea. Di kamarnya ia memasang poster-poster boyband Korea dan menempelkan kertas bertuliskan huruf Korea beserta artinya disebuah benda. Dara juga bercita-cita meneruskan pendidikan ke Korea. Seusai Bima dirias seperti artis Korea oleh Dara, Bima Khilaf dan tidur bersama Dara pacarnya. 

Setelah kejadian di kamar Dara terjadi, semua berjalan lancar. Namun, ketika Dara dan Bima berkumpul dengan teman-temannya di sebuah  warung seafood. Dara merasa mual. Dari sinilah mereka mulai curiga ada hal aneh yang terjadi. Bima takut jika Dara hamil karena mereka pernah tidur bersama sehingga ia kemudian memesankan Dara Tespack kepada Driver Ojol karena malu untuk membeli sendiri. Setelah diperiksa, terbukti bahwa Dara positif hamil sehingga merekapun berinisiatif untuk mengugurkan janin tersebut. Tapi sebelum mengugurkan janinnya Dara sempat menelusuri internet bahwa janin yang dikandungnya berukuran sebesar strawberry. Hari berikutnya mereka berangkat ke tempat aborsi dan ketika sudah sampai Bima memesankan jus Strawberry untuk Dara. Gadis itu kemudian teringat kepada janin yang dikandungnya dan membatalkan aborsi. 

Setelah kejadian ini mereka bermaksud untuk membiarkan janin yang dikandung Dara dan berniat menyembunyikannya. Namun pada suatu waktu ketika pelajaran olahraga Dara tidak sengaja keceplosan menyebutkan dirinya memiliki bayi dalam perutnya. Hal ini pun membuat semua siswa dan guru kaget. Pihak sekolah pun memanggil kedua orang tua mereka ke sekolah. Disini kedua orang tua mereka tidak tahu anak mereka telah berbuat apa dan kecewa pada Dara dan Bima. Bima pun harus bertanggung jawab dengan semua yang sudah dilakukannya. Mereka akhirnya memutuskan untuk menikah di usia muda.  Setelah menikah, mulai terjadi konflik diantara mereka ketika Dara memaksa Bima untuk tetap lanjut sekolah daripada bekerja. Namun menurut Bima ia harus bekerja untuk bertanggungjawab sebagai seorang suami sehingga dia memutuskan untuk putus sekolah. Bima kemudian bekerja di tempat ayah Dara untuk biaya persalinan. Konflik lain yang terjadi antara Bima dan Dara, ketika Bima yang sibuk bermain game diponselnya yang membuat Dara tidak suka perilaku Bima. Terjadilah pertengkaran diantara mereka hingga menyebabkan mereka pisah rumah untuk sementara. Bima dan Dara bertahan hingga bayi mereka lahir. Namun Ayah dan Ibu Dara mengajukan untuk bercerai saja agar Dara bisa meraih mimpinya yakni melanjutkan studi ke Korea. Sedangkan anak Bima dan Dara diberikan kepada saja kepada orang lain. Dara dan Bima tidak setuju mereka lebih memilih bayi mereka di asuh oleh Bima. Hingga tiba persalinan Dara yang berhasil melahirkan anak laki-laki. Namun kesedihan menyelimuti Dara ketika rahim Dara harus di angkat karena ada masalah dengan rahimnya dan membuat orang tua Dara merasakan kesedihan kesekian kali. Meskipun begitu Dara berhasil selamat dan melanjutkan studi ke Korea sedangkan anak mereka Adam di asuh oleh Bima.

Kelebihan

Kelebihan dalam film Dua Garis Biru mengandung pembelajaran yang banyak sekali. Adapun pembelajaran yang dapat dipetik adalah jangan melakukan seks bebas sebab ketika terjadi sepeti dalam film dua garis biru yang dirugikan bukan hanya perempuan saja namun semua pihak merasakan akibatnya. Selain itu disini juga memberikan pelajaran kepada kita betapa bahayanya mengugurkan dan mengandung diusia yang masih dini. Karena dapat menyebabkan kematian akibat kandungan yang masih lemah. Pelajaran lain yang ingin disampaikan dalam film dua garis biru yaitu tentang semangat belajar seorang perempuan untuk mencapai impian meskipun banyak sekali rintangan yang dihadapi. Dalam film ini juga dapat diambil pembelajaran menunjukkan mengenai pentingnya edukasi seks serta menikah tidaklah segampang yang dipikirkan. 

Kekurangan

Menurut saya tidak ada kekurangan dalam film Dua Garis Biru  ini. Sebab di dalamnya banyak sekali memuat  pembelajaran yang dapat kita ambil. Film ini pun cocok ditonton oleh orang tua dan anak-anak remaja yang sedang pubertas karena di film ini bertemakan seks edukasi sehingga membuat penonton dapat mengambil pembelajaran mengenai dampak buruk seks bebas dan hamil di luar nikah.

Tags

Posting Komentar

0Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.
Posting Komentar (0)

#buttons=(Accept !) #days=(20)

Situs web kami menggunakan cookie untuk meningkatkan pengalaman anda! Learn More
Accept !