WAJAH BARU PERPUSTAKAAN UINSA

0

Sudah menjadi rahasia umum jika Perpustakaan UINSAtelah mengalami pembaruan dengan penambahan berbagai fasilitas baru untuk membuat pengunjung perpustakaan lebih nyaman. Sejak tahun 2018 akhir, perpustakaan mulai gencar melakukan pembaruan. Hal ini tentuna berdampak pada jumlah pengunjung perpustakaan. 

Menurut Dra. Irma Soraya M.Pdi, jumlah pengunjung perpustakaan secara grafik meningkat drastis berkat pemabaruan ini. Salah satu fasilitas perpustakaan UINSA yang diperbaharui yaitu mengenai administrasi, dimana tugasnya antara lain mendata dan membina anggota baru perpustakaan, melayani tamu, dan mengurusi segala hal yang berhubungan dengan administrasi.

Bukan hanya itu, perpustakaan UINSAjuga menyediakan tempat menarik untuk mahsasiwa yang ingin berdiskusi atau sekedar mengobrol dengan santai. Tempat tersebut terletak di gedung perpustakaan lantai 1, berada di samping kanan ruang Kepala perpustakaan. Disana juga disediakan beberapa corner khusus untuk mahasiswa maupun dosen yang ingin meminjam buku, namun diwajibabkan untuk membacanya di tempat. 

“Corner itu diperuntukkan untuk buku-buku yang lebih spesifik, misalnya ada corner yang berkaitan dengan Perbankan dan Ekonomi Bisnis. Kalau di sebelahnya itu ada Indonesian Islamic Corner, berarti corner yang hanya berfokus pada buku-buku Islam dalam konteks ke￾Indonesiaan. Saat ini kami masih berupaya untuk menambah referensinya, karena memang buku-buku yang tersedia masih sangat terbatas.” Tutur Kepala Perpustakaan.


Tidak dapat dipungkiri bahwasanya berbagai spot menarik di perpustakaan berhasil mengundang sejumlah mahasiswa untuk datang dan berfoto disana. Dalam wawancaranya, Bu Irma mengaku turut senang karena tanpa melakukan promosi, mahasiswa yang foto disana kemudian mengunggahnya ke media sosial. Hal ini telah membantu mempromosikan perpustakaan UINSA.

Selanjutnya, terdapat Ruang Koleksi Umum 
yang berada di lantai 2. Ruangan tersebut dapat digunakan bagi semua kalangan yang telah menjadi anggota perpustakaan. Selain itu, terdapat Ruang Koleksi Khusus yang menyediakan sejumlah referensi yang bersifat terbatas. Artinya pengunjung dapat mengambil sendiri buku-buku yang ingin dipinjam, namun tentu saja harus dibaca di tempat. 

Berbeda dengan dua ruangan sebelumnya, Ruangan Tandon dan Serial Buku, dimana prosedur peminjamannya mewajibkan para pengunjung untuk mencari kode buku atau jurnal yang di laman katalog, kemudian kode tersebut ditulis di kertas yang sudah disediakan dan diserahkan kepada staf yang bertugas disana untuk mengambil buku yang ingin dibaca. Meski 
terbilang cukup ribet, prosedur tersebut harus dijalankan, mengingat buku atau jurnal yang tersedia jumlahnya terbatas, susah didapat dan mahal. Sehingga pengunjungnya diperbolehkan untuk membacanya di tempat atau dibawa ke ruang fotokopi untuk digandakan. 

Setelah itu terdapat Ruang Repositori, yakni tempat yang melayani mahasiswa maupun dosen yang ingin mengunggah karya tulisnya secara online, sehingga karya tulisnya dapat dibaca oleh khalayak ramai. Caranya yaitu file yang memuat karya tulis tersebut dimasukkan ke dalam laman 
perpustakaan.

Kemudian ada Ruang Layanan Baru, yaitu ruang yang berfungsi untuk pelatihan para dosen tentang bagaimana cara mengunggah profil mereka secara mandiri. 
Salah satu fasilitas baru yang juga menarik 
perhatian pengunjung yaitu adanya kafe kecil sebagai tempat untuk membeli makanan dan melepas dahaga. 

Tujuan perpustakaan UINSA memang untuk memberikenyamanan kepada para pengunjung, dan salah satu cara untuk mewujudkan tujuan tersebut adalah dengan menyediakan kafe kecil. Akan tetapi, pihak petugas perpustakaan masih menyayangkan ulah beberapa pengunjung yang melanggar aturan dengan membuang sampah sembarangan. 

Terkait dengan pelayanan perpustakaan, Bu Irma mengungkapkan bahwa jumlah pegawai di perpustakaan UINSA masih tergolong sedikit. Mereka yang bertugas mengolah buku, menggolongkan dalam berbagai jenis referensi, membuat katalog, memberi sampul, dan memasang pin dilakukan oleh pegawai yang berjumlah 3 orang saja. Oleh karena itu, proses pengolahan buku-buku dan referensi disana tergolong cukup lama. 

Secara umum, layanan di perpustakaan sudah tergolong baik karena telah dipermudah lewat layanan web. Dimulai dari kode buku yang akan dipinjam hingga memperpanjang jangka waktupeminjaman dapat dilakukan secara online. Ketika ditanyai perihal koleksi buku pihak perpustakaan (menuturkan jika mereka) tidak menutup kemungkinan untuk melakukan pembaruan buku, namun dikarenakan dana yang terbatas maka tidak semua buku bisa dibeli. Untuk itu pihak perpustakaan mengatasinya dengan berlangganan buku￾buku yang bersifat online dan bisa diakses secara mudah. 

Pihak perpustakaan juga memberi akses masuk untuk mahasiswa di luar UIN Sunan Ampel Surabaya. “Namun mereka harus melakukan persyaratan dengan mendaftar sebagai tamu ke bagian administrasi dan hanya bisa membaca, tidak bisa meminjam”. Ujar Bu Irma. Lebih lanjut, untuk rencana kedepan Beliau mempunyai program baru dengan membuka kelas magang untuk mahasiswa. Hal itu perlu diwujudkan untuk mengatasi kurangnya tenaga kerja di perpustakaan. (rzq,dn)
Tags

Posting Komentar

0Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.
Posting Komentar (0)

#buttons=(Accept !) #days=(20)

Situs web kami menggunakan cookie untuk meningkatkan pengalaman anda! Learn More
Accept !