Senin, 16 April 2019 jurusan Sejarah Peradaban Islam Fakultas Adab dan Humaniora menggelar acara stadium general. Acara yang diselenggarakan di Masjid Ulul Albab UIN Sunan Ampel Surabaya ini dibuka secara langsung oleh bapak Agus Aditoni selaku dekan Fakultas Adab dan Humaniora pada pukul 10.00 WIB. Dalam stadium general kali ini, jurusan Sejarah Perdaban Islam mengusung tema “Manusia Rohani dan Masa Depan Peradaban Islam” dengan menghadirkan Ulil Abshar Abdallah sebagai pemateri dan dengan dipandu oleh bapak Muhammad Khadafi, Kepala Jurusan Sejarah Peradaban Islam. Ulil Abshar Abdallah atau yang akrab dipanggil dengan Gus Ulil sendiri merupakan dosen pasca sarjana Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia (UNUSIA) Jakarta.
Dalam stadium general tersebut, Gus Ulil banyak memberikan pemaparan mengenai manusia rohani. Menurut Gus Ulil, aspek pandangan mengenai manusia rohani adalah materialisme dan spiritual. “Manusia rohani ialah manusia yang mampu menggabungkan antara materialisme dan spiritual.” Ungkapnya.
Beliau juga menambahkan bahwa manusia rohani merupakan manusia yang melihat suatu permasalahan tidak hanya berdasarkan yang tampak saja, tetapi juga melihat dan mempertimbangkan akar-akar dari permasalahan tersebut.
Acara yang diikuti oleh mahasiswa Sejarah Peradaban Islam ini mendapatkan respon positif dari peserta. Miftahus Syifa’ mahasiswi SPI semester 6 mengungkapkan bahwa stadium general kali ini sangat bermanfaat. “Menurut saya, itu sangat bermanfaat sekali karena di sini kita membahas tentang manusia rohani. Isu-isu penting saat ini adalah kita saat ini agak krisis masalah spiritual dan material. Disana juga diterangkan bahwa rohani itu menggabungkan keduanya dan kita kan disini sebagai mahasiswa sejarah peradaban Islam juga dihubungkan dengan itu, maka menurut saya ini sangat penting sekali.”
Miftahus Syifa’ berharap agar kedepannya jurusan Sejarah Peradaban Islam dapat menghadirkan tokoh-tokoh besar lainnya. “Untuk stadium general selanjutnya mungkin bisa menghadirkan tokoh-tokoh seperti ini dan juga dengan adanya pengundangan tokoh-tokoh besar di Indonesia atau di dunia kita jadi tambah pengetahuannya karena pengalaman mereka juga sudah banyak.” Ujarnya. (ar)