HMJ SPI— Acara pelantikan pengurus Himpunan Mahasiswa Jurusan Sejarah Peradaban Islam (HMJ-SPI) untuk masa bakti periode 2019-2020 berlangsung pada hari Kamis, 28 Februari 2019. Para tamu undangan yang terdiri atas Dekan Fakultas Adab dan Humaniora beserta wakilnya, jajaran dosen, dan segenap pengurus HMJ-SPI terlihat memadati gedung Self Access Centre (SAC) lantai 3 UIN Sunan Ampel Surabaya. Pelantikan yang berlangsung dari pukul 09.00 hingga pukul 10.30 tersebut mengusung tema yang sangat menarik, yaitu “Mengembangkan Citra Akademisi Muda di Era Digitalisasi.”
Bapak Muhammad Khodafi, M.Si selaku Kepala Jurusan Sejarah Peradaban Islam menyampaikan apresiasinya terhadap tema tersebut. Beliau menuturkan bahwa dengan pesatnya pengaruh media digital saat ini, pengurus HMJ-SPI dapat membantu untuk mewujudkan visi mahasiswa jurusan Sejarah Peradaban Islam, yakni menjadi peneliti, penulis, dan arsiparis. Beliau juga berpesan kepada para pengurus agar menjadi mahasiswa yang tangguh, tidak mudah menyerah, dan membangun relasi yang kuat antar anggota.
Ketika diwawancarai secara personal, Bapak Khodafi menyampaikan pernyataan serupa. "Saya harap, baik pengurus maupun seluruh mahasiswa SPI dapat berjuang lebih keras di zaman yang identik dengan pesatnya perkembangan teknologi ini. Sehingga mahasiswa SPI dapat menjadi generasi sejarawan muda yang bisa eksis di era Revolusi Industri 4.0." Ujar beliau.
Pengurus HMJ-SPI periode 2019-2020 yang beranggotakan 52 orang tersebut diketuai oleh Hamzah Al-Jufri dan dibantu oleh wakilnya, Nabil Febriadi. Selaku Ketua Mandataris, Hamzah mengungkapkan bahwa dirinya beserta anggota pengurus yang lain berusaha untuk bisa merealisasikan tema yang diusung pada acara pelantikan tersebut dalam masa kepemimpinannya setahun kedepan. Ia juga mengutip salah satu sabda Rasulullah yang berbunyi : "Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia lainnya." (HR. Tirmidzi). Artinya, dia ingin pengurus HMJ-SPI dapat memberikan manfaat yang semaksimal mungkin bagi kemajuan jurusan Sejarah Peradaban Islam.
Sementara itu, Diky Syahrul Alfiansyah selaku Ketua Demisioner juga menaruh harapan besar kepada pengurus baru HMJ-SPI. "Tentunya saya berharap pengurus yang baru dapat mengadakan kunjungan yang lebih intens ke situs-situs bersejarah yang jarang diketahui oleh masyarakat awam. Dan seperti yang disampaikan oleh Kajur, saat ini peran teknologi tidak dapat diabaikan oleh mahasiswa sejarah. Media sosial seperti instagram, youtube, dan lain sebagainya dapat menjadi wadah untuk menjaga eksistensi warisan sejarah yang mulai terabaikan." Ujarnya. (js, kv)