ZUKHRUF (22/11), melanjutkan kemeriahan ulang tahun prodi Bahasa dan Sastra Arab (BSA) kemarin, berbagai macam rangkaian acara juga telah dipersiapkan pada hari ini. Diantaranya adalah Debat Ilmiah, Qira’atus Syi’ir, Kaligrafi, serta ONS (Olimpiade Nahwu Shorof). Peserta yang hadir dalam acara tersebut tidak hanya dari kota Surabaya saja, melainkan juga dari berbagai penjuru kota di Indonesia seperti Bandung, Jakarta dan masih banyak lagi. Lomba Festival Nasional ZUKHRUF 2018 dilaksanakan pukul 07.00 WIB hingga pukul 18.00 WIB.
Acara debat ilmiah sendiri diikuti oleh 51 peserta dalri kalangan mahasiswa yang terbagi menjadi 18 tim (3 orang/per-tim). Lomba tersebut terdiri dari 9 babak yang berlangsung di Gedung SAC (self access center) lantai 3 UIN Sunan Ampel Surabaya. Lain halnya dengan lomba khitobah, peserta datang dari berbagai kalangan yang berusia 17 hingga 23 tahun tercatat 73 individu yang telah bertanding. Artinya tidak hanya dari beberapa universitas akan tetapi juga dari siswa-siswi MA/SMA-sederajat. Ada pula lomba Kaligrafi yang awalnya tercatat 66 peserta pendaftar, akan tetapi yang hadir hanya 57 peserta. Peserta untuk lomba ini, juga bersifat umum, dengan ketentuan usia mulai dari 15 hingga 25 tahun. Lomba tersebut diselenggarakan pukul 09.00 WIB hingga 16.00 WIB. Awalnya lomba tersebut berlokasi di Sport Center, namun dialihkan ke Auditorium. Dikarenakan adanya menteri yang akan datang berkunjung, sehingga dianjurkan oleh pihak rektorat untuk mengalihkan tempatnya ke Auditorium. Kemudian untuk lomba ONS, peserta yang datang terdiri dari 77 orang yang selanjutnya akan diambil 6 orang untuk lolos semi final dan menyisahkan 3 orang dibabak final. Lomba tersebut berskala nasional karena diikuti oleh peserta dari berbagai wilayah di Indonesia.
Muncul beberapa keluhan dari peserta yang menyayangkan perlombaan harus berlangsung secara outdoor. Mereka mengeluhkan kondisi cuaca yang sangat panas dan tidak diseimbang dengan fasilitas tempat yang memadai. Abdul Ghani Junaidi selaku ketua pelaksana menuturkan jawabannya, bahwa beliau ingin menunjukkan eksistensi ulang tahun prodi BSA dengan meriah. Selain itu, apabila semua perlombaan diadakan secara indoor, maka akan mengakibatkan situasi yang kurang kondusif bagi juri akibat pemakaian sound system. (kv)