KKN Internasional: Menyulam Harmoni Budaya dan Ilmu di Pentas Global

0

Sumber Gambar: Pinterest

Tahun ini, dua mahasiswi dari Fakultas Adab dan Humaniora (Fahum) akan mengikuti Kuliah Kerja Nyata (KKN) Internasional. Devira Linawati Putri diterima di Malaysia dan Fitrotun Naja diterima di Arab Saudi. Mereka berdua berasal dari Program Studi Bahasa dan Sastra Arab yang memiliki impian  cukup besar terhadap KKN Internasional ini.

Devira menegaskan bahwa ini bukan sekedar kewajiban akademik, tetapi kesempatan untuk menambah pengalaman baru yang berbeda dari KKN biasa di Indonesia. Berbeda dengan Vhjie, ia mengatakan alasan tertarik mengikuti KKN Internasional adalah karena ia ingin mencoba hal baru.

"Saya ingin mencoba pengalaman baru. Ini mimpi lama yang sempat terpendam. Dulu sempat ingin coba bisnis, tapi jurusan Arab selalu jadi pilihan utama. Alhamdulillah, sekarang saya diberi kesempatan ke Arab Saudi, negara yang menjadi basis bahasa Arab dan tempat saya ingin mengasah kemampuan serta percaya diri," ungkapnya.

KKN bukan sekadar program pengabdian masyarakat biasa, melainkan wujud nyata dari Tri Dharma Perguruan Tinggi yang berupa pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengembangan, serta pengabdian kepada masyarakat yang diimplementasikan dalam skala yang lebih global. Melalui KKN, mahasiswa tidak hanya mengaplikasikan ilmu yang dipelajari di kampus, tetapi juga memperluas wawasan budaya dan sosial dengan terjun langsung ke masyarakat.

Devira dan Vhjie juga mengungkapkan program kerja yang akan dilakukan di sana. Mereka berencana memperkenalkan budaya Indonesia ke kancah internasional dengan tujuan mengukuhkan jembatan antarbangsa. Devira ke masyarakat imigran di Malaysia, dan Vhije ke sekolah Indonesia di Jeddah.

"Budaya Indonesia itu seperti pelangi, berwarna-warni. Saya ingin mereka bisa lebih mengenal dan menghargai budaya kita," ujar Devira dengan nada penuh semangat.

Mereka juga memberi pesan singkat dan ungkapan motivasi. Devira mengatakan jangan takut untuk mencoba sesuatu. “Jangan takut mencoba. Sesuatu yang kita anggap mustahil hanyalah kecil di hadapan Allah,” ucapnya.

Vhije juga memberikan pesan untuk terus melibatkan doa untuk mencapai keinginan. “Milikilah keinginan yang kuat, berdoa dan libatkan doa orang tua, disiplinkan ibadah dan waktu. Rezeki tak akan kemana jika kalian mengejar dan menjemputnya,” katanya.

Harapan mereka setelah KKN adalah menjadi pribadi yang lebih baik, rendah hati, dan bermanfaat bagi sesama.  Mereka juga berkeinginan teguh untuk membawa  ilmu dan pengalaman mereka sebagai bekal yang nantinya bisa digunakan untuk kepentingan nusa, bangsa, dan agama.


Penulis: Syauqi Amiruddin dan Zidan As'ad

Editor: Ayu Puspita


Tags

Posting Komentar

0Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.
Posting Komentar (0)

#buttons=(Accept !) #days=(20)

Situs web kami menggunakan cookie untuk meningkatkan pengalaman anda! Learn More
Accept !