 |
| Sumber gambar: Unsplash/Anggit Rizkianto |
Bingung healing dan liburan kemana? Kota Surabaya bisa jadi jawabannya. Kota Pahlawan ini selain menyajikan kuliner dan budaya beragam juga memiliki berbagai tempat wisata menarik. Beberapa rekomendasi wisata dengan nuansa alam dan sejarah akan disajikan lengkap. Oleh karena itu, simak selengkapnya 5 rekomendasi wisata di Surabaya di bawah ini.
1. Ekowisata Mangrove Wonorejo
 |
Sumber: Travel Kompas.com |
Ekowisata Mangrove Wonorejo di Surabaya merupakan sebuah tempat wisata yang menggabungkan antara wisata rekreasi dan edukasi. Lokasi ini dikelola oleh pemerintah Kota Surabaya dan memiliki luas sekitar kurang lebih 200 hektar untuk ditanami berbagai tumbuhan bakau.
Bagi pencinta alam, wisata mangrove menjadi daya tarik tersendiri dengan keasrian alam yang dimilikinya. Apalagi jika cuaca di Surabaya sedang terik, wisata ini bisa jadi pilihan yang tepat untuk dikunjungi karena suasananya bagus, asri, bersih, dan harga tiket masuk juga terjangkau sekitar Rp 10.000- per orang.
Di tambah lagi, para pengunjung juga bisa berkeliling di hutan mangrove dengan menggunakan akses jembatan kayu. Tentu wisata ini juga menyajikan berbagai tempat spot foto yang keren. Selain itu, terdapat kolam pemancingan untuk pengunjung yang ingin mencobanya.
Lokasi: Jl. Raya Wonorejo Timur No.1, Wonorejo, Kec. Rungkut, Kota Surabaya, Jawa Timur
Buka: Setiap hari, 08.00-16.00 WIB
2. Alun-Alun Surabaya
 |
| Sumber: Kompas.com |
Alun-Alun Surabaya merupakan salah satu tempat wisata yang sering dikunjungi oleh wisatawan. Tempat ini letaknya cukup strategis dan memiliki berbagai fasilitas yang membuat para pengunjung tertarik. Alun-Alun Surabaya memiliki area luas sehingga pengunjung bisa leluasa untuk menikmati suasana bahkan berfoto di berbagai spot yang menarik.
Dikutip dari situs resmi Disbudporapar Kota Surabaya, alun-alun ini pertama kali didirikan pada tahun 1907 dengan nama Simpangsche Societeit atau Simpangsche Club, dibangun oleh seorang arsitek berasal dari Belanda yang bernama Westmaes. Sebelum dialihfungsikan sebagai tempat wisata, lokasi ini dahulu digunakan untuk sarana hiburan malam oleh warga Belanda yang tinggal di Surabaya.
Kini Alun-Alun Surabaya memiliki fasilitas menarik seperti ruang bawah tanah atau basement, yang difungsikan sebagai area bermain skateboard dan galeri karya seni dari para seniman di Surabaya. Apabila pengunjung ingin masuk ke basement maka dapat menggunakan eskalator yang disediakan. Berkunjung di alun-alun bawah tanah ini, pengunjung tidak dipungut biaya apapun alias gratis.
Lokasi: Jl. Gubernur Suryo No.15, Embong Kaliasin, Kec. Genteng, Surabaya, Jawa Timur.
Buka: Setiap hari, 10.00-22.00 WIB.
3. Wisata Air Kalimas
Wisata air yang ada di Surabaya ini, bisa pengunjung nikmati dengan menaiki perahu yang sudah disediakan. Apabila ingin mendatangi tempat Wisata Air Kalimas, direkomendasikan ketika malam hari karena pemandangan akan semakin bagus dan cantik dengan adanya lampu-lampu yang gemerlap.
Sungai Kalimas telah menjadi primadona baru untuk destinasi air di Kota Surabaya. Bagi pengunjung yang ke Surabaya tentu menarik jika mencoba eksotisme wisata Air Kalimas ini.
Pengunjung yang ingin merasakan suasana wisata Air Kalimas, dapat dengan mudah memesan tiket online dari laman tiketwisata.surabaya.go.id. Melalui laman tersebut pengunjung dapat menentukan hari dan jam untuk kunjungan wisata. Jika tiket sudah dipesan, maka selanjutnya tinggal ditukarkan di dermaga sesuai paket rute wisata yang dipilih.
Lokasi: Jl. Ketabang Kali No.2-B, Ketabang, Kec. Genteng, Surabaya, Jawa Timur
Buka: Setiap hari, 15.00-21.00 WIB
4. De Javasche Bank
Kota Surabaya tentu memiliki sejarah yang lekat utamanya peninggalan dari zaman kolonialisme. Terdapat salah satu bangunan peninggalan masa kolonialisme yang masih terjaga yaitu De Javasche Bank. Tempat tersebut kini digunakan sebagai sebuah wisata di Surabaya.
De Javasche Bank merupakan sebuah bangunan peninggalan Belanda yang dilestarikan sebagai cagar budaya sekaligus wisata sejarah di Surabaya. Pilar-pilar tinggi memberikan kesan arsitektur ala Eropa yang penuh estetika. De Javasche Bank adalah sebuah bangunan peninggalan Belanda yang kini difungsikan sebagai museum tempat koleksi pencetak uang dan mata uang zaman dahulu.
Museum ini menyajikan sudut artistik dan dapat dijadikan background fotografi yang menarik. Selain itu, pengunjung dapat melihat langsung berbagai koleksi uang zaman dahulu sampai sejarah dunia perbankan di Indonesia.
Lokasi: Jl. Garuda No.1, Krembangan Sel., Kec. Krembangan, Surabaya, Jawa Timur
Buka: Setiap hari, 08.00-16.00 WIB
5. Surabaya North Quay
 |
| Sumber: Surabaya – Kompas.com |
Surabaya North Quay merupakan objek wisata yang ada di terminal persinggahan kapal pesiar mewah. Lokasi ini didesain sedemikian rupa agar dapat menarik pengunjung untuk datang kesana. Melalui tempat ini pengunjung bisa melihat kapal-kapal pesiar yang bersandar sembari menikmati sunset pada sore hari dari lantai 3.
Pemandangan yang ada di Surabaya North Quay bisa dinikmati kapan saja, tetapi biasanya pengunjung lebih tertarik untuk datang di sore hari untuk menikmati matahari tenggelam.
Di Surabaya North Quay ini pengunjung dapat melihat kapal-kapal yang hilir-mudik dari pelabuhan Tanjung Perak, tidak menutup kemungkinan pengunjung juga bisa melihat langsung kapal pesiar yang bersandar. Agar keindahan dan keseruan semakin lengkap, di lokasi ini juga menyajikan pertunjukkan live music dan pengunjung bisa menikmati makanan di area foodcourt.
Lokasi: Perak Utara, Kec. Pabean Cantikan, Kota Surabaya, Jawa Timur
Buka: Selasa-Kamis, 12.00-19.00 WIB, Jumat, 13.00-19.00 WIB, dan Sabtu-Minggu, 12.00-20.00 WIB.
5 rekomendasi wisata di Surabaya yang telah dipaparkan dapat menjadi ide berlibur bersama keluarga, pasangan, dan teman. Tidak perlu khawatir dengan biaya masuk, beberapa wisata di atas dapat dinikmati secara gratis dengan fasilitasnya yang menarik. Oleh karena itu, bagi warga Surabaya tidak perlu bingung ingin menikmati hari libur di mana, cukup berwisata di Kota Pahlawan rasa penat karena pekerjaan dapat terselesaikan.
Penulis: Qoni’Atul Awaliah
Editor: Intan
