Polemik PBAK 2023 Kampus UINSA, Dari Ketidaksiapan Rundown hingga Masalah Teknis

0

Sumber gambar: LPM Qimah

PBAK (Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan) adalah kegiatan tahunan yang diselenggarakan oleh universitas untuk menyambut datangnya mahasiswa baru, tak terkecuali Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya (UINSA).

Tahun ini, UINSA akan menyelenggarakan kegiatan PBAK dari tanggal 14 Agustus sampai dengan 16 Agustus 2023. Namun, sampai hari ini, cukup banyak kendala yang harus dihadapi untuk menyukseskan jalannya kegiatan PBAK. Beberapa di antaranya adalah ketidaksiapan rundown acara dan masalah teknis PBAK.

“Seharusnya, rundown dan masalah teknis lain sudah bisa fix dalam waktu kurang dari 1 bulan, tetapi sampai saat ini (h-7 kegiatan) tetap belum ada kepastian untuk rundown-nya," ujar Ketua Senat Mahasiswa (SEMA) Fakultas Adab dan Humaniora (FAHUM), Muhammad Kesit Barnabila.

Kesit, sapaan akrabnya melanjutkan, hal lain yang menjadi kendala adalah penyusunan kegiatan PBAK ini yang berlangsung bersamaan dengan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) mahasiswa angkatan 2020. Sehingga mereka yang menjadi panitia PBAK sekaligus sedang menjalani KKN harus bekerja lebih keras.

Kesit juga menjelaskan terkait jajaran rektorat yang tidak hadir ketika rapat. Menurutnya, jajaran rektorat memang ada kegiatan yang menjadikan mereka tidak bisa hadir.

Meskipun demikian, tindakan wakil rektorat meninggalkan rapat di tengah-tengah kegiatan berlangsung sangat disayangkan. Hal ini dikarenakan penyususan kegiatan PBAK tentunya membutuhkan keterlibatan dan kerja sama dari banyak pihak.

“Dema (Dewan Eksekutif Mahasiswa) dan Sema tetap rapat dan rapat berjalan lancar meskipun kurang maksimal," tambah Kesit.

Selain kasus mengenai tindakan Wakil Rektorat yang meninggalkan rapat lebih awal dari yang seharusnya, tanggal pelaksanaan PBAK juga sempat mengalami perubahan jadwal.

Perubahan jadwal ini menyesuaikan dengan adanya perubahan kalender akademik. Biasanya, awal tahun ajaran baru dimulai pada bulan September. Namun untuk saat ini, tahun ajaran baru akan dimulai lebih awal, yaitu pada bulan Agustus.

Sejauh ini, rapat mengenai perencanaan acara PBAK terhitung sudah dilakukan sebanyak tiga kali dari yang seharusnya dihadiri oleh Sema dan Dema seluruh fakultas, serta pihak akademik. Namun sayangnya, pada setiap rapat selalu ada pihak yang tidak mengikutinya.

Hal ini tentunya sangat mengecewakan, mengingat beberapa panitia dari acara PBAK yang tengah menjalani KKN masih berusaha menyempatkan diri untuk hadir dalam rapat tersebut.

Sementara itu, Ketua Dema FAHUM, Muhammad Alfa Choirul Murtadho menerangkan bahwa tampaknya ketidakhadiran pihak akademik dalam rapat PBAK ini sudah menjadi tradisi turun-temurun.

Sempat ada dugaan bahwa mahasiswa dan pihak rektorat sempat mengalami kres yang menyebabkan pihak rektorat tidak menghadiri rapat. Namun, hal ini dibantah oleh Ketua Dema FAHUM UINSA.

"Bukan kres, tetapi ya mengada-ada saja, cuma kita fokus ke FAHUM saja, lah. Lebih baik menyiapkan untuk keluarga besar FAHUM sendiri, daripada menunggu pusat yang tidak karu-karuan. Juga pelajaran dan hikmah dari tahun lalu. Kalau kata Pak Khodafi, menyiapkan hal besar dimulai dari yang kecil dulu, mulai dari FAHUM dulu," ujar Alfa, demikian ia akrab disapa.

Menurut Alfa, terlepas dari tindakan kurang baik dari pihak rektorat yang meninggalkan rapat lebih awal, hendaknya mahasiswa harus tetap husnudhan. Barangkali pihak rektorat juga memiliki kesibukan dan urgensi lain terkait persiapan mahasiswa baru serta perubahan kalender akademik yang jadwalnya dimajukan.

Perihal masalah rundown acara yang masih belum selesai meski sudah h-7, sepertinya pihak rektorat merasa bahwa bidang kemahasiswaan saja sudah cukup untuk menangani masalah ini sehingga mereka hanya perlu terima hasil jadinya saja. Teknis dan pengisian acara yang belum pasti menjadi penyebab ketidaksiapan rundown acara PBAK 2023.

Lebih lanjut, Alfa menegaskan, sejatinya seluruh pihak yang terlibat harus mempersiapkan acara PBAK ini dengan serius. Pada dasarnya, PBAK bukan hanya acara normatif tahunan saja, tetapi juga terselip unsur pengenalan antropologi, budaya, dan tradisi yang ada di UIN Sunan Ampel Surabaya yang menjadi fondasi bagi mahasiswa baru untuk menata kembali tujuan mereka.

"Ya semoga kebiasaan yang kurang baik bisa diminimalisir lagi. Toh, banyak ibrah juga yang bisa kita ambil mulai dari yang kecil sampai ke yang besar seperti PBAK ini. Semoga PBAK tahun ini diberikan kemudahan, kelancaran, dan penuh keberkahan khususnya untuk FAHUM agar bisa menjadi manusia-manusia yang rahmatan lil alamiin, aamiin," harap Alfa.

Untuk diketahui, terlepas dari berbagai permasalahan yang terjadi pada rapat, sejauh ini segala kebutuhan yang diperlukan untuk acara PBAK FAHUM 2023 sudahlah dipersiapkan dengan baik. Pihak Dekanat, Akademik, Dema, Sema, dan panitia PBAK tinggal menunggu kepastian dari universitas saja.

Dari pihak rektorat sendiri juga sudah menyampaikan melalui Wadek 3 masing-masing fakultas untuk tetap menjalankan persiapan PBAK dengan kondusif sebagai upaya untuk menghindari desas-desus tidak mengenakkan yang tersebar di kalangan mahasiswa.


Penulis: Helga Arumdapta Mulia dan Aisyah Restu Damayanti

Editor: -


Tags

Posting Komentar

0Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.
Posting Komentar (0)

#buttons=(Accept !) #days=(20)

Situs web kami menggunakan cookie untuk meningkatkan pengalaman anda! Learn More
Accept !